Mediacyberbayangkara.com
Kab Tasik, Jabar – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Nahdatul Ulama Tasikmalaya (INU) di Desa Tawang Banteng resmi menutup kegiatan mereka dengan mengadakan aksi sosial berupa santunan kepada anak yatim-piatu. Acara ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Hidayah Berbagi Indonesia (HBI), dengan membagikan puluhan paket beras serta santunan uang tunai.Senin (24/02/2025).
Ketua KKN INU Desa Tawang Banteng, Reni Dwi Septiani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa KKN yang telah menjalani pengabdian selama 40 hari merasa berat hati harus meninggalkan desa yang sudah menjadi rumah kedua bagi mereka.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama kegiatan KKN ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Desa Tawang Banteng yang telah menerima mahasiswa dengan tangan terbuka serta membantu dalam pelaksanaan program-program KKN.
“Kami berharap program-program yang telah kami laksanakan selama KKN ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi awal dari kerja sama lebih lanjut antara kami dan masyarakat,” tambahnya.
Namun, ia menyadari bahwa dalam pelaksanaan KKN, masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi.
“Saya ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekurangan yang telah kami lakukan,” tuturnya.
Reni berharap bahwa pengalaman selama KKN dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh mahasiswa agar lebih baik dan profesional dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab di masa depan.
“Terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama yang telah diberikan kepada kami. Semoga kita semua dapat terus menjalin hubungan yang baik dan saling mendukung dalam mencapai tujuan serta cita-cita bersama,” tambahnya
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Alfi Ahmad Hariri, S.E., S.H., M.H., menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Tawang Banteng yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menimba ilmu di desa tersebut. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan silaturahmi meskipun kegiatan KKN telah berakhir.
“Jangan putuskan silaturahmi setelah selesainya KKN ini, karena ini hanya bagian dari seremonial. Apa pun yang bisa dibantu, mahasiswa akan membantu sesuai dengan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi agar dapat diaplikasikan di lapangan,” pungkasnya.
Jurnalis: Heni Nurhaeni