Mediacyberbhayangkara.Com
Pangandaran, Jawa Barat — Puluhan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendatangi Mapolres Pangandaran, Selasa (24/12/2024). Mereka menuntut keadilan atas dugaan tindakan represif dan pemalakan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota Satlantas terhadap kader mereka, ZA.
Kronologi Insiden
Peristiwa bermula pada Senin (23/12/2024) sekitar pukul 11.30 WIB. ZA, yang baru pulang berobat dari RS Pandega Pangandaran, dikejar oleh oknum Satlantas hingga terjatuh ke got. Tak hanya itu, ZA diduga menjadi korban pemalakan dengan modus tilang.
Menurut keterangan, oknum polisi tersebut meminta uang sebesar Rp1.250.000 sebagai “denda” tilang. Setelah negosiasi, jumlah itu disepakati menjadi Rp500.000. Ironisnya, uang tersebut harus dikirim oleh keluarga ZA dari rumah dan kemudian diambil bersama oleh korban dan pelaku di sebuah gerai BRI Link.
Tuntutan Tegas GP Ansor
Ketua LBH Ansor Pangandaran, Miftah Mujahid, S.H., mengecam keras tindakan tersebut. “Kader kami bukan buronan atau DPO. Sangat tidak etis jika sampai dikejar-kejar hingga terjatuh. Apalagi ada narasi korban ditendang. Kami mendesak Kapolres mengusut tuntas kasus ini. Jika benar terjadi, pelaku harus dihukum sesuai aturan,” tegas Miftah.
Ketua PC GP Ansor Pangandaran, Nanang Nurholis, S.Pd.I., menambahkan, aksi ini adalah bentuk kontrol sosial terhadap penyalahgunaan wewenang aparat. “Kami memberi waktu 2×24 jam untuk pihak Polres mengambil tindakan serius. Jika tidak, kami akan mengorganisir masyarakat yang pernah menjadi korban tindakan serupa untuk menyuarakan keresahan ini,” ujarnya.
Orasi di Mapolres Pangandaran
Puluhan kader GP Ansor yang hadir di Mapolres juga menyampaikan orasi, menuntut keadilan dan transparansi penanganan kasus ini. Mereka mengingatkan bahwa polisi sebagai penegak hukum tidak seharusnya bertindak seperti preman jalanan.
“Polisi adalah pelindung masyarakat, bukan pihak yang membuat kami takut,” ujar salah satu kader yang ikut berorasi.
Kasus Viral di Media Sosial
Insiden ini menjadi perhatian publik setelah narasi kejadian viral di media sosial. Masyarakat menyoroti pentingnya integritas aparat hukum dalam menjalankan tugas.
GP Ansor berharap Polres Pangandaran dapat menangani kasus ini dengan adil dan transparan. “Kami ingin kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum tetap terjaga,” ujar Miftah.
Kapolres Diminta Bersikap Tegas
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Pangandaran terkait tuntutan GP Ansor. Publik kini menanti langkah tegas untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kasus serupa.***
Jurnalis: Ahyarul Fitriadin